B. Indonesia

Pertanyaan

Hati-hatilah pada dampak negatif pemanasan global. Peringatan ini disampaikan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan makin hangatnya temperatur udara dapat memicu timbulnya penyakit seperti demam berdarah dengue dan malaria. Lebih lanjut WHO melaporkan,perubahan iklim tadi telah menyebabkan lebih dari 150.000 kematian dan lima juta orang terserang penyakit setiap tahunnya. Jumlah ini dapat berlipat ganda pada tahun 2030.
“Pemanasan global tidak selalu masalah lingkungan. Kondisi buruk ini sudah menyangkut masalah kesehatan yang sangat serius,”Dr. Jonathan Patz. Dia adalah guru besar luar biasa di Institut kajian Lingkungan Universitas Wisconsin, yang memimpin penelitian dampak pemanasan global terhadap kesehatan.
Wilayah-wilayah yang berisiko terkena dampak perubahan iklim itu adalah Asia,daerah pesisir Amerika Selatan yang menghadap Samudra Pasifik, serta pesisir Samudra Hindia, dan sub-Sahara Afrika.
Masalah yang lebih besar juga akan dihadapi oleh kota-kota besar. Di sinilah terjadi efek yang disebut para peneliti sebagai efek rumah kaca. Di beberapa kota,temperatur menunjukkan 5-10oC lebih hangat dari pada di daerah terpencil.
Berdasarkan penelitian terakhir terungkap,ada hubungan antara penyakit menular dan perubahan iklim. Contohnya,tim Dr.Patz menemukan adanya peningkatan kasus malaria di pegunungan Kenya selama masa-masa perubahan panas yang ekstrem. Begitu juga penularan malaria di Ethiopia. Dr.Patz pun sudah mengamati penyebaran virus West nile di seluruh Amerika. Arah pergerakannya memang mengikuti pergerakan cuaca yang lebih panas dan kering. Kondisi seperti itulah yang menjadi pilihan nyamuk culex,serangga utama pembawa virus.
WHO secara resmi menyatakan,menghangatnya temperatur dan hujan deras di Asia Selatan memperburuk penyebaran penyakit demam berdarah di kawasan tersebut. Bahkan,inilah kondisi terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini sudah menginfeksi 120.000 korban di Asia Selatan tahun ini dan membunuh paling tidak 1.000 orang. Pergantian iklim sudah ditetapkan sebagai sebuah ancaman utama kesehatan publik.
Dr.Howard Frumkin menyatakan bahwa pergantian iklim ini sebagai “sebuah tantangan kesehatan global yang penting”. Dr.Howard Frumkin adalah orang yang memimpin langsung Pusat Nasional untuk Kesehatan Lingkungan di Pusat Kontrol dan Pencegahan penyakit.
Adapun Dr.Diarmid Campbell-Lendrum menyatakan bahwa kemungkinan kematian akibat pemanasan global masih belum dapat dipastikan. Hal ini di lihat dari dampak yang telah di timbulkan oleh peristiwa gelombang panas besar-besaran di Eropa tahun 2003. Apalagi penelitian baru,yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap aktivitas badai,saat ini masih berlangsung dengan lebih intensif. Dr.Diarmid Campbell-Lendrum adalah seorang peneliti di Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup (WHO).
Selain perubahan iklim,emisi kendaraan bermotor dan industri yang dapat menimbulkan efek gas rumah kaca diperkirakan juga akan meningkatkan temperatur global rata-rata 14oC di akhir abad ini. Longsor yang luar biasa,kekeringan,dan gelombang panas yang hebat pun akan makin sering terjadi.
Jika sudah terjadi,betapa menyesalnya kita telah merusak Lingkungan tempat tinggal kita.

pertanyaan:

1.Tentukan jenis paragraf.
2.Tentukan Kalimat Utama.
3Tentukan Gagasan Utama.

1 Jawaban

  • 2.Peringatan ini disampaikan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan makin hangatnya temperatur udara dapat memicu timbulnya penyakit seperti demam berdarah dengue dan malaria
    3,Dampak Perusakan Lingkungan terhadap Pemanasan global

Pertanyaan Lainnya