unsur tata senyawa dimetilanamia hipoklorat
Kimia
sitimufarrohah
Pertanyaan
unsur tata senyawa dimetilanamia hipoklorat
1 Jawaban
-
1. Jawaban amirul172
Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Senyawa Ionik
Ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari hanya dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran "-ida". Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis muatan (bilangan oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan[1].
Contoh penamaan senyawa
Beberapa Kation Monoatom Umum
Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
IA Litium Kation Litium Li+
Natrium Kation Natrium Na+
Kalium Kation Kalium K+
IIA Berilium Kation Berilium Be2+
Magnesium Kation Magnesium Mg2+
Kalsium Kation Kalsium Ca2+
Stronsium Kation Stronsium Sr2+
Barium Kation Barium Ba2+
IB Perak Kation Perak Ag+
IIB Seng Kation Seng Zn2+
IIIA Aluminium Kation Aluminium Al3+
Beberapa Anion Monoatom Umum
Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
VA Nitrogen Anion Nitrida N3-
Fosfor Anion Fosfida P3-
VIA Oksigen Anion Oksida O2-
Belerang Anion Sulfida S2-
VIIA Fluorin Anion Fluorida F-
Klorin Anion Klorida Cl-
Bromin Anion Bromida Br-
Iodin Anion Iodida I-
Beberapa Logam Umum yang Memiliki Lebih dari Satu Bilangan Oksidasi
Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
VIB Kromium Krom (II) atau Kromo Cr2+
Krom (III) atau Kromi Cr3+
VIIB Mangan Mangan (II) atau Mangano Mn2+
Mangan (III) atau Mangani Mn3+
VIIIB Besi Besi (II) atau Fero Fe2+
Besi (III) atau Feri Fe3+
Kobalt Kobalt (II) atau Kobalto Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik Co3+
IB Tembaga Tembaga (I) atau Cupro Cu+
Tembaga (II) atau Cupri Cu2+
IIB Raksa Merkuri (I) atau Merkuro Hg22+
Merkuri (II) atau Merkuri Hg2+
IVA Timah Timah (II) atau Stano Sn2+
Timah (IV) atau Stani Sn4+
Timbal Timbal (II) atau Plumbum Pb2+
Timbal (IV) atau Plumbik Pb4+
Senyawa molekular
banyak senyawa molekular merupakan senyawa biner. senyawa molekular tersusun atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari unsur no-logam pertama diikuti nama unsur non-logam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur non-logam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa maka digunakan awalan Yunani, suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya[1].
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10= deka
Contoh penamaan senyawa
Pengecualian untuk senyawa molekular yang mengandung hidrogen, tidak menggunakan awalan Yunani. di mana senyawa disebut dengan nama umum yang tidak sistematis.[1]
Contoh
B2H6 Diboran
CH4 Metana
SiH4 Silan
NH3 Amonia
PH3 Fosfin
H2O Air
H2S Hidrogen sulfida
Senyawa Ion Poliatomik
penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif (anion).
untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi keterangan angka romawi ditengahnya sesuai besar muatan[2].
Beberapa Ion Poliatom Penting
Nama Ion Simbol Ion Nama Ion Simbol Ion
Sulfat SO42- Hidrogen Fosfat HPO42-
Sulfit SO32- Dihidrogen Fosfat H2PO4-
Nitrat NO3- Bikarbonat HCO3-
Nitrit NO2- Bisulfat HSO4-
Hipoklorit ClO- Merkuri (I) Hg22+
Klorit ClO2- Amonia NH4+
Klorat ClO3- Fosfat PO43-
Perklorat ClO4- Fosfit PO33-
Asetat CH3COO- Permanganat MnO4-
Kromat CrO42- Sianida CN-
Dikromat Cr2O72- Sianat OCN-
Arsenat AsO43- Tiosianat SCN-
Oksalat C2O42- Arsenit AsO33-
Tiosulfat S2O32- Peroksida O22-
Hidroksida OH- Karbonat CO32-
Contoh:
NH4Cl amonium klorida
NaNO3 natrium nitrat
MgSO4 magnesium sulfat
KCN kalium sianida
Zn(OH)2 seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)
Asam dan Basa
Penamaan asam
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata "asam" .
SEMOGA MEMBANTU